About suningkusuma

I am a lecturer

IEEE 8th International Colloquium on Signal Processing & Its Applications (CSPA 2012)

The Advanced Signal Processing Research Group, Faculty of Electrical Engineering, UiTM and IEEE-CSS Malaysia Chapter are pleased to announce 2012 IEEE 8th International Colloquium on Signal Processing & Its Applications (CSPA 2012) which will be held in Malacca, Malaysia on 23-25 March 2012. The colloquium will provide an excellent platform for knowledge exchange between researchers, scientists, academicians and engineers working in the areas of automation, process, scientific research and analysis. This event calls for local and international participations.

Authors are invited to submit original, unpublished papers on all aspects of signal processing including but not limited to the following technical areas:

  • Sensors and sensing techniques
  • Artificial intelligent and optimization systems
  • Analytical/production techniques
  • Signal processing techniques
  • Industrial electronics
  • Automation, robotics and control systems
  • Image processing and transformations
  • Bioinformatics
  • Geomatic engineering: “SEALANDAIR” digital imagery applications
  • Other related areas

SUBMISSION OF FULL PAPERS

Prospective authors are invited to submit full papers (up to 6 pages, double columns of A4 – single space font size 10 point minimum), in English, through online submission at http://www.asprg.net/cspa2012 by 3 February 2012. All papers will be blind-reviewed by at least two independent reviewers and the authors will be notified about the acceptance via email.

All accepted papers will be published in the colloquium proceedings and IEEExplore.

All enquiries should be directed to:

CSPA 2012 Secretariat, Faculty of Electrical Engineering, Universiti Teknologi MARA Malaysia, 40450

IMPORTANT DATES

Full paper submission            : 3 February 2012

Notification of acceptance      : 10 February 2012

Camera ready & Registration : 18 February 2012

Apa yang Dibutuhkan untuk Menyisipkan Aturan & Kemampuan Semantik pada Moodle?

Penulis: Sri Suning Kusumawardani, 12 Oktober 2011, Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM

Moodle sebagai salah satu platform LMS (Learning Management System) sudah banyak dikenal dan dimanfaatkan. Potensi Moodle yang digunakan masih sebatas untuk menyajikan informasi yang terstruktur dan hanya bisa dibaca (dimengerti) oleh pengguna (manusia), belum banyak digali potensi supaya mesin juga bisa mengerti informasi yang tersedia.

Ada banyak manfaat ketika mesin terlibat dalam mengekstrak informasi, seperti mesin bisa terlibat dalam mengendalikan managemen pembelajaran, membuat rekomendasi sesuai aturan yang diterapkan, memfilter informasi yang dibutuhkan, melakukan penalaran konten pembelajaran, atau merelasikan satu konten dengan konten pembelajaran yang lain [1]. Untuk kebutuhan tersebut perlu ditambahkan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.

Tulisan ini akan mengulas apa yang dibutuhkan untuk menyisipkan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.

Saat ini teknologi web semantik masih relatif sulit diterapkan pada LMS sehingga pengguna belum merasakan manfaatnya secara luas [2]. Untuk membantu memperkaya konten dengan semantik biasanya menggunakan standard tertentu, misalkan RDFa [3] atau Microformats [4]. Tulisan ini mempunyai fokus pada standard RDFa.

Pada dasarnya konten pembelajaran pada Moodle berisi banyak informasi yang dapat digunakan untuk menjawab beberapa permintaan tapi dengan cara konvensional (membuat query). Semantik seharusnya bisa diekstrak dan aturan-aturan atas data terstruktur yang didefinisikan bisa dieksekusi. Untuk ini dibutuhkan:

  1. Salah satu platform reasoning, misalkan Jena 2 (Framework web semantik) [5], berguna untuk melakukan penalaran (reasoning) di level atas dari basis fakta RDF dengan aturan tertentu.
  2. Moodle Information Model yang diturunkan dari Platform Specific Model (PSM) dari skema basis data Moodle [2]. Model ini berisi sejumlah kelas-kelas dan relasi-relasi yang akan membantu RDF-izing konten Moodle eksisting.
  3. Representasi RDF diturunkan langsung dari kebutuhan no. 2. Setiap kelas UML pada diagram (model) berhubungan dengan kelas skema RDF yang dibuat dan setiap atribut UML berhubungan dengan property skema RDF. Basis fakta RDF dapat diupdate dari basis data Moodle secara otomatis dengan script yang dijalankan secara periodis [2].

Ketiga kebutuhan dasar itu menjadi penting ketika akan dilakukan penyisipan aturan dan kemampuan semantik pada Moodle.

Tulisan berikutnya akan berisi proses/tahapan yang diperlukan.

Daftar Pustaka:

[1] Kusumawardani, S.S., 2011, Identifikasi Potensi Web Semantik pada LMS, Bagian Proposal Disertasi, JTETI FT UGM.

[2]  Lukichev, S., Diaconescu, M., Giurca, A., 2007, Empowering Moodle with Rules and Semantics, Brandenburg University of Technology at Cottbus.

[3]  Adida, B., Birbeck, M., RDFa Primer: Bridging the Human and Data Webs, W3C Working Group Note 14 October 2008,
http://www.w3.org/TR/xhtml-rdfa-primer/, diakses 11 Oktober 2011: 23.00 WIB.

[4]  http://microformats.org/

[5]  http://jena.sourceforge.net/

Mengenalkan IEEE

Beberapa minggu ini bersama mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi FT UGM sedang berusaha mengurus IEEE student branch di UGM. Mudah-mudahan semester ganjil 2011/2012 sudah bisa berdiri. Berikut sedikit ulasan mengenai IEEE, mudah-mudahan berikutnya bisa sharing tentang berita-berita yang sedang berkembang.

IEEE adalah asosiasi profesional terbesar di dunia yang mempunyai misi dalam memajukan inovasi teknologi untuk kepentingan kemanusiaan. IEEE dan anggotanya menginspirasi masyarakat global melalui publikasi IEEE yang banyak dijadikan referensi, konferensi, standar teknologi, dan kegiatan profesional dan pendidikan (http://www.ieee.org/about/index.html).

Bagi teman-teman yang berkecimpung di Teknik Elektro, Teknologi, Teknologi Informasi, Ilmu Komputer, dan Engineering Education akan banyak memperoleh manfaat apabila menjadi anggota IEEE ini. Apakah manfaat yang bisa diambil dan bagaimana cara menjadi anggotanya akan saya tulis dalam tulisan selanjutnya.

Taxonomi Fink: Significant Learning

Featured

Satu bulan ini saya pakai untuk menelaah beberapa buku yang terkait dengan Engineering Education. Salah satu buku yang sangat menarik perhatian saya adalah “Creating Significant Learning Experiences: An Integrated Approach to Designing College Courses” tulisan dari L. Dee Fink (Terimakasih Pak Oenardi telah tahu buku-buku yang saya butuhkan). Buku ini menjadi referensi utama untuk analisis kebutuhan penelitian saya selanjutnya yaitu “Developing an E-Learning Architectural Model to Facilitate Engineering Final Project Based on Fink’s Taxonomy of Significant Learning and Engineering Design Thinking Theories“.

Berikut adalah kajian awal terhadap Taxonomi Fink.

Awalnya Pak Fink melihat ada 5 prinsip yang seharusnya digunakan dalam proses pembelajaran dan saya sangat setuju pendapat Pak Fink tersebut.

Lima prinsip Fink yang digunakan dalam mengajar “yang baik dan benar” [Fink, 2003, p.28]:

  1. Memberi tantangan belajar kepada students.
  2. Menggunakan bentuk pembelajaran yang aktif.
  3. Memiliki guru/dosen yang peduli terhadap: materi, students, dan terhadap proses pengajaran dan pembelajaran.
  4. Memiliki guru/dosen yang dapat berinteraksi baik dengan students.
  5. Memiliki sistem feedback (evaluasi), assessment (ujian), dan grading (pemberian nilai) yang baik.

Setelah itu Pak Fink memperkenalkan Taxonomi pembelajaran sebagai sikap kritisnya terhadap Taxonomi Bloom yang telah lama digunakan. Di buku ini juga diperlihatkan cara pandang ke-dua taxonomi tersebut.

Taxonomi Fink Berdasarkan 6 Macam Significant Learning

Kontruksi taxonomi ini mengacu pada cara pandang pembelajaran sebagai “learning in terms of change“.  Fink membuat taxonomi tersebut seperti pada Gambar 1 [Fink, 2003, p.30].